Dasar Kelistrikan Otomotif

Sistem kelistrikan termasuk salah satu sistem yang ada pada teknik otomotif. Sistem kelistrikan memang menjadi salah satu sistem yang paling merasakan perkembangan yang signifikan dibanding dengan sistem yang lain pada kendaraan. Wajar jika hari ini hampir semua sistem penambahan yang ada pada kendaraan menggunakan sensor dan bekerja secara otomatis.

baca juga : Buku manual semua kendaraan
Sistem kelistrikan termasuk dalam sistem yang ada pada teknik otomotif. Sistem kelistrikan memang menjadi salah satu sistem yang paling merasakan perkembangan yang signifikan dibanding dengan sistem yang lain pada kendaraan. Wajar jika hari ini hampir semua sistem penambahan yang ada pada kendaraan menggunakan sensor dan bekerja secara otomatis. Pada kendaraan terdapat beberapa sistem kelistrikan, yaitu : Sistem Kelistrikan Body Standard (sistem Penerangan), Sistem Pengapian, Sistem Starter, Sistem Pengisian, Sistem AC (Air Conditioning), Sistem Audio, dan Sistem Pengamanan Kendaraan, serta kelengkapan Asesoris kendaraan. Semua sistem tersebut terhubung dalam sebuah jaringan, yaitu jaringan kabel. Jadi jaringan kabel pada sistem kelistrikan disini berfungsi untuk mengubungkan semua komponen yang ada pada sistem kelistrikan kendaraan.

Dasar-dasar kelistrikan otomotif menjadi kunci dasar kita untuk dapat membaca wirring diagram pada buku pentunjuk perbaikan sebuah kendaraan, menganalisa kerusakan dan menentukan dimana komponen kelistrikan itu berada. Berikut teori mengenai dasar-dasar kelistrikan yang ada pada mobil.

Baca juga : Buku Manual Sepeda Motor

1. Rangkaian kelistrikan

a. Rangkaian Seri

b. Rangkaian Paralel

Pada kendaraan, hampir semua menerapkan rangkaian kelistrikan menggunakan rangkaian paralel. Hal ini bertujuan agar tegangan yang dibagi kesetiap komponen kelistrikan sama besarnya dengan sumber tegangan listrik. Selain itu, dengan menerapkan rangkian paralel maka penggunaan kabel dapat lebih hemat. 

2. Simbol Komponen - Komponen Kelistrikan

Komponen - komponen kelistrikan memiliki simbol yang berbeda - beda. Tujuan dibuatnya simbol ini adalah untuk memudahkan kita dalam memahami rangkaian kelistrikan yang ada di buku manual perbaikan. Selain itu, simbol kelistrikan juga menjadi petunjuk setiap komponen pada buku manual perbaikan.

3. Membaca  Kode Soket

Soket mempunyai bentuk dan jenis yang berbeda - beda. Perbedaan soket dapat kita lihat dari kode yang terdapat pada setiap soket pada buku manual perbaikan.

Baca juga :Pertolongan pertama pada mobil mogok

4.Warna Kabel


Kabel yang ada pada rangkian kelistrikan mempunyai warna yang berbeda - beda serta diameter yang berbeda juga. Namun, perbedaan yang tertulis pada buku manual hanyalah pewarnaannya saja. Sedangkan diameter kabel tidak pernah mempunyai kode. Pewarnaan kabel yang dibuat berbeda bertujuan untuk memudahkan mekanik dalam melakukan perbaikan untuk mengukur hubungan kabel.

5. Membaca Soket


Soket terdiri dari dua jenis yaitu soket betina ( female ) dan soket jantan ( male ). Kedua soket mempunyai cara pembacaan yang berbeda. Soket betina dibaca dari sisi atas sebelah kiri ke kanan ke bawah.  Sedangkan soket jantan dibaca dari baca dari kanan atas ke bawah. Hal serius yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam pembacaan ini pengunci soket harus berada pada posisi diatas.

6. Tempat Fuse ( Fuse Box )

Fuse box atau kotak sekering biasanya terdapat pada rumah mesin bagian depan kanan. Namun ini bukan satu-satunya tempat untuk menyimpan fuse, terkadang ada juga yang terletak didalam kabin. Untuk mengetahui dimana letak fuse box, bacalah buku pentunjuk tentang ini. Karena setiap kendaraan mempunyai tempat yang berbeda - beda.

baca juga : tune-up

7.Komponen Penghubung

Komponen penghubung mempumyai bentuk yang berbeda - beda. Namun semuanya mempunyai fungsi yang sama yaitu menghubungkan komponen - komponen kelistrikan.

8. Jenis - Jenis Fuse


Fuse atau sekering mempunyai bentuk dan jenis yang berbeda - beda. Secara fungsi sama yaitu
sebagai pengamanan sistem kelistrikan untuk mencegah konsleting yang diakibatkan oleh arus besar .

9. Warna Pada Fuse


Warna pada fuse menunjukkan kapasitas arus yang dapat mengalir pada fuse tersebut. Pewarnaan pada fuse berfungsi untuk memudahkan kita dalam mengukur kapasitas arus pada fuse. Selain warna, biasanya pada fuse juga terdapat angka yang ada pada bagian atasnya.

baca juga : Pemeriksaan sistem pengapian

10. Circuit Breaker


Circuit breaker mempunyai fungsi yang sama dengan fuse. Namun bedanya, jika fuse putus harus diganti dengan yang baru sedangkan pada circuit breaker hany cukup ditekan kembali saklar bagian atasnya.


Sumber : 
lksotomotif.com
Toyota New Step

loading...