gambar jumper obd2 untuk membaca kode MIL
1. Diagnostic Normal Mode (DNM)
Jika anda ingin menggunakan metode ini, anda hanya perlu menyiapkan jumper diagnostic box. Anda dapat melihatnya pada stiker yang terdapat di bali diagnostic box. Pasanglah kabel pada kode TE1+E1. Sebaiknya kondisi mesin anda nyalakan ataupun dalam kondisi ignition ON saja. Proses diagnostic ini akan membantu anda mendeteksi kerusakan pada mobil injeksi melalui kedipan pada lampu yang ada di lampu check engine. Diagnostic normal ini biasanya mampu mendeteksi kondisi pada 15 komponen mobil.
baca juga : buku manual kendaraan roda 2
2. Diagnosis Test Code (DTC)
Jika metode diganosis normal biasanya tidak dapat mengecek total komponen-komponen mobil yang dapat menjadi penyebab mogoknya mobil injeksi. Untuk itu anda bisa mencoba metide lainnya yaitu Diagnostic Test Code. Karena selama proses pengecekan mobil dalam kondisi mati, maka penting untuk mengetahui 3 kode yang mencangkup selama proses diagnosa dilakukan.
- Kode 22, hal ini untuk memperlihatkan apakah suhu engin berada pada temperatur diatas 80 derajat celcius atau tidak. Sehingga memperlihatkan ciri ciri mobil overheating atau tidak
- Kode 31, menunjukkan waktu pengapaian apa berada tetap di angka 50 sebelum TMA. Kode ini juga menunjukkan kondisi tekanan absolut manifold pakah berada pada 46,7 kPa. Sehingga menunjukkan proses pengapian pada mobil berjalan normal atau tidak.
- Kode 41, menunjukkan apakah throttle position tetap pada posisio atau tidak, sehingga sensor dapat bekerja dengan normal.
baca juga : pengujian tegangan jatuh sistem starter