Pengujian Drop Volt (Tegangan Jatuh)

Pengujian dengan beban
Pengujian dengan beban dilakukan untuk mengetahui tegangan kerja yang sesungguhnya pada motor starter. Perhatikan gambar berikut :

 Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut :
1)      Engine harus tidak hidup saat dilakukan starting
2)      Hubungkan voltmeter seperti pada posisi V1. Batas ukur volt meter disesuaikan dengan tegangan batere. Hidupkan motor starter dan perhatikan pembacaan alat ukur/ volt meter, motor starter harus beroperasi pada kecepatan putar normal dan hasil pengukuran tidak boleh  >9.5 volt
3)      Hubungkan volt meter dengan batere seperti  posisi V2. Sekali lagi hidupkan motor starter. Perhatikan hasil pengukuran. Perbedaan hasil pengiukuran menunjukkan adanya penurunan tgangan pada rangkaian, penurunan tegangan maksimum yang diizinkan adalah 0.5 volt. Bila perbedaaan pengukuran lebih besar dari 0.5 vol, ini menunjukkan adanya peningkatan tahanan pada rangkaian starter. Rangkaian harus diperiksa. Bila perbedaan berkisar 0.5 volt namun hasil pengukurannya rendah (misalnya 9 dan 9.5 volt) berarti ada gangguan pada motor starter ata batere. Periksa motor starter dan batere.
Selain pengujian di atas, juga dilakukan pengujian drop voltage atau peningkatan tahanan yang diukur dengan menggunakan volt meter. Tujian melakuakn ini adalah untuk menemukan gangguan atau peningkaatan tahanan. Perhatikan gambar berikut :

Gambar rangkaian pengukuran drop voltage

Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut:
  1. Engine harus tidak hidup saat dilakukan starting
  2. Hubungkan volt meter seperti posisi V1. Permbacaan maksimum adalah 0.2 volt. Pembacaan lebih dari 0.2 volt berati ada gangguan pada kabel starter, sambungan-sambungan dan kunci kontak.
  3. Hubungkan volt meter seperti posisi V2, hanya tidak melalui kunci kontak. Nilai pengukuran tidak lebih dari 0.1 volt
  4.  Hubungkan volt meter seperti posisi V3. Pengukuran ini utnuk memeriksa sambungan negatif engine dan negati batere, hasil pengukuran tidak boleh lebih dari 0.1 volt
  5. Posisi V4 dilakukan untuk meeriksa negative engine dengan negatif frame/rangka. Pengukuran ini biasanya dilakukan bila negatif bater dihubungkan dengan rangka kendaraan, bukan pada engine.
Catatan : pengukuran dilakukan dengan men-start engine dan kondisi batere baik.
Jika pemakaian tegangan melebihi nilai tersebut di atas dan putaran starter masih labat berarti motor starter harus dibongkar dan diperiksa.

baca juga : Komponen Sistem Starter dan Fungsinya

 Pengujian tanpa beban
Ganguan pada motor starter  pada dasarnya dapat diketahui dari adanya pemakaian arus yang terlalu besar dan penurunan tegangan yang tidak normal. Besar kecilnya pemakaian arus dapat diketahui dengan menggunakan ammeter.

Langkah pengujian:


Jepitlah motor starter dengan ragum untuk menghindarkan hal-hal yang tidak di inginkan
Pasanglah ammeter seperti gambar di bawah ini.
  1. Positif batere positif ammeter
  2. Negatif ammeter terminal 30 (B)
  3. Negatif batere bodi starter
  4.  Kemudian hidupkan starter
  5. Amati besarnya penunjukkan jarum ammeter, setelah jelas matikan motor starter
baca juga : Mengidentifikasi Kerusakan/Kesalahan pada Sistem Starter

Amati besarnya penunjukkan jarum apakah sudah sesuai dengan spesifikasi
Jika pemakaian arus melebihi nilai tersebut dan putaran motor starter masih lambat maka motor starter harus dibongkar dan diperiksa.








sumber:
New Step 1 Engine Electrical
Information Book- Perbaikan Sistem Starter

video : 
youtube.com






loading...